Jumat, 28 September 2012

Renungan


1. Surat dari gadis berumur 15 tahun yang membuat ayahnya tercengang
Kisah ini terjadi di suatu pagi yang cerah, yaa.. mungkin tidak begitu cerah untuk seorang ayah yang kebetulan memeriksa kamar putrinya. Dia mendapati kamar itu sudah rapi, dengan selembar amplop bertuliskan untuk ayah di atas kasurnya. perlahan dia mulai membuka surat itu. 

Ayah tercinta, 
Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan sangat menyesal. Saat ayah membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan rumah. Aku pergi bersama kekasihku, dia cowok yang baik. Setelah
bertemu dia, ayah juga pasti akan setuju meski dengan tattoo-tatto dan piercing yang melekat di tubuhnya, juga dengan motor bututnya serta rambut gondrongnya. Dia sudah cukup dewasa, meskipun belum begitu tua. Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dia ayah dari anak di kandunganku saat ini. Dia memintaku untuk membiarkan anak ini lahir dan kita akan membesarkannya bersama. Kami akan tinggal berpindah-pindah, dia punya bisnis perdagangan extacy yang sangat luas, dia juga telah meyakinkanku bahwa marijuana itu tidak begitu buruk. Kami akan tinggal bersama sampai maut memisahkan kami. 
Para ahli pengobatan pasti akan menemukan obat untuk AIDS jadi dia bisa segera sembuh. Aku tahu dia juga punya cewek lain, tapi aku percaya dia akan setia padaku dengan cara yang berbeda. Ayah, jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15 tahun sekarang, aku bisa menjaga diriku. Salam sayang untuk kalian semua. Oh iya, berikan bonekaku untuk adik, dia sangat menginginkannya. 

Masih dengan perasaan terguncang dan tangan gemetaran, sang ayah membaca lembar kedua surat dari putri tercintanya itu.

Ayah… tidak ada satupun dari yang aku tulis di atas itu benar, aku hanya ingin menunjukkan ada ribuan hal yang lebih mengerikan daripada nilai raportku yang buruk. Kalau ayah sudah menandatangani raportku di atas meja, panggil aku ya. Aku tidak kemana-mana saat ini aku ada di rumah sebelah.

2. Ada seorang cowo suka sama seorang cewe. Cowo ini miskin. Sedangkan sang cewe bekerja di toko emas. Suatu hari cowo ini nembak cewe itu, tapi cewe itu bilang " kalo lo bisa beliin satu cincin berlian ditoko ini, mungkin akan gue pertimbangkan." Setiap hari cowo ini berusaha mencari uang untuk membeli cincin berlian itu, hingga suatu hari dia melihat satu boneka lucu, lalu di belinya untuk di berikan kepada cewe itu. Keesokkan hari nya cowo ini bertemu dengan cewe itu sambil memberikan sebuah boneka lucu. Tapi cewe itu bilang "gue bilang kan cincin bukan boneka lusuh kayak gini." Lalu dilempar lah boneka itu ke tengah jalan. Cowo ini bermaksud mengambil boneka itu agar tidak di lindas mobil, tapa apa daya malah cowo ini yang di tabrak mobil. Cewe itu berlari mendekati cowo ini yang telah tidak bernyawa. Sambil memegang boneka yang setengah rusak, lalu boneka itu mengeluarkan suara "Maukah jadi pacarku" ternyata itu adalah rekaman suara cowo itu yang telah di selipkan ke boneka itu. Cewe itu lalu menemukan sebuah surat. Isi surat itu "Aku tau walau aku membelikan cincin berlian itu, kamu tidak akan menerimaku. Tapi setidak nya aku telah berusaha. Kadang walau kita berusaha sekuat mungkin, hal itu tidak akan datang. Maafkan aku tidak bisa membelikan sebuah cincin berlian untuk mu tapi membelikan cincin yang lain utk mu, "I Love U". Tanpa sadar jatuh sebuah cincin berlian yang sangat indah dari boneka itu. Setelah baca surat tersebut, cewe itu nangis dan sadar di hati kecil nya dia telah menerima cowo itu. 

Hargailah orang yang mencintaimu sebelum dia pergi untuk selama-lama nya. Karena kita tidak tau kapan orang yang mencintai kita dan orang yang kita cintai itu pergi untuk selama lamanya ! 

3. Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput: 

"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"

Siput menjawab: "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari,
Tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih." 

Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami." 

Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang. Akhirnya siput baru sadar, ternyata cangkang yang di milikinya bukan merupakan suatu beban, tetapi adalah kelebihannya.

Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu membandingkan dengan orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan. Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yang banyak bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi bermobil. Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tetapi bersyukurlah yang menjadikan kita berbahagia.

4. Pada zaman dahulu kala, di pegunungan Andes, Amerika selatan, hidup dua suku yang saling bermusuhan. Suku Atas tinggal di atas gunung yang curam dan Suku Bawah yang tinggal di kaki gunung. 

Suatu hari Suku Atas menyerang perkampungan Suku Bawah dan menculik seorang bayi perempuan Suku Bawah. Setelah penyerangan selesai, Kepala Suku bawah memerintahkan 6 orang anak muda yang gagah berani untuk berupaya mengembalikan bayi perempuan itu. 

Selama 3 hari 3 malam, para pemuda tersebut berusaha mencari jalan naik ke pemukiman Suku Atas namun usaha mereka sia-sia karena terjalnya pegunungan itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk menyerah, namun tiba-tiba mereka melihat seorang ibu menggendong bayi turun dari pegunungan yang terjal itu. 

Para pemuda kaget melihatnya dan langsung bertanya. Bagaimana caranya Anda memanjat gunung yang terjal ini dan membawa pulang bayi itu sedangkan kami yang jauh lebih kuat daripada Anda tidak mampu melakukannya? Raut muka wanita itu terlihat sangat tegar dan dengan emosi yang dalam ia menjawab, KARENA BAYI INI BUKAN BAYI ANDA. 

Cerita sederhana itu menggambarkan bahwa jika seseorang mempunyai motif yang jelas dan besar, rintangan seberat apapun akan dihadapinya. 

5. Biola 
Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh. Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak, "Hebat, hebat." 

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu. Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu senar." Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini. 
MAKNA: Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah. Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, saya ingin menganjurkan jangan melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mungkinkanlah itu dengan indahnya. 

Hidup itu indah, Nikmatilah. 

0 komentar:

Posting Komentar